Pertanian kumbang: hobi paling normal
Bertani kumbang adalah hobi yang sangat normal di Jepang. Kumbang dianggap hewan peliharaan yang baik - mereka tidak membutuhkan banyak ruang atau perhatian, dan mereka memiliki warna yang spektakuler dan tanduk yang aneh. Spesies utama yang tersisa adalah kumbang badak (Dynastinae), kumbang rusa (Lucanidae) dan kumbang bunga (Cetoniidae). Semua kota terpenting di Jepang memiliki setidaknya satu toko yang didedikasikan untuk penjualan eksklusif kumbang, larva kumbang, dan semua jenis persediaan untuk pembiakannya; mirip dengan penjual ikan di seluruh dunia.
Pengagum kumbang di luar Jepang
Bahkan di belahan dunia lain cukup banyak penghobi yang membiakkan dan membiakkan kumbang. Ketika suatu spesies pertama kali dikembangbiakkan, biasanya ada semacam persaingan untuk melihat pemulia mana yang berhasil membiakkan spesimen terbesar. Eksoskeleton kumbang terdiri dari kitin dan, tidak seperti hewan lain, kitin tidak tumbuh lebih jauh setelah berpindah dari larva ke serangga. Kondisi larva terpenuhi, misalnya kualitas makanan, suhu dan kondisi lainnya maka kumbang yang dihasilkan akan bertambah besar. Kumbang ini terdiri dari semua jenis: kumbang hercules (Dynastes hercules) yang ukurannya bisa mencapai 17 sentimeter; larva kumbang gajah (Megasoma actaeon) dapat memiliki berat hingga 200 g; dan Cyclommatus berwarna metalik dengan rahang yang dapat membentuk hampir dua terpe dari panjang tubuhnya.
Ini dan keragamannya yang luar biasa membuat kumbang menjadi hewan peliharaan yang sangat menghibur. Mempertimbangkan fakta bahwa mereka mengalami metamorfosis sempurna (seperti kupu-kupu), mereka bahkan menjadi elemen yang sangat mendidik bagi anak-anak dan untuk pengajaran di kelas. Selain itu, kumbang jantan memiliki kecenderungan berkelahi, sesuatu yang banyak diizinkan oleh anak-anak di Jepang untuk dijadikan peliharaan. Biasanya perkelahian ini adalah intimidasi yang tidak berbahaya, tetapi tetap seru.
Anda juga bisa membaca
Nguồn gốc của chó Alaska
